Sabtu, 25 Juni 2011

Jurnal Manajemen produk dan harga

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN CUACA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH SIAP MINUM DALAM KEMASAN MERK THE BOTOL SOSRO

Oleh :

Rosvita Dua Lembang


ABSTRACT

In recent years, competition among producers of bottled tea ready to drink in Indonesia has become rife. The producers of packaged tea ready to drink in Indonesia are competing to create the quality and popular product of packaged tea ready to drink. Teh Botol Sosro, as packaged tea ready to drink market leader in Indonesia has decreased market share due to the coming of a great competitor who never lost, namely teh kotak. Teh Botol Sosro has been taking action to keep its consumer doing the purchasing decision toward the packaged (bottled) tea ready to drink Teh Botol Sosro brand.

This study aimed to analyzed the influence of product quality, price, promotion, and the weather on the purchasing decision of bottled tea ready to drink Teh Botol Sosro brand. Respondents who are involved in this study were 80 students. While methods use are non-probability sampling, i.e. accidental sampling. Data collected by spreading questionnaire and data analyzis method was done through multiple linear regressions using SPSS software.

Regression result indicate that the variable of product quality has positive and significant influence on purchase decision against Teh Botol Sosro. Price variable have positive and significant impact on purchasing decision. Variable weather has positive and significant influence on purchase decision. Coefficient of determination value amounted, this means buying decision is influenced by variable product quality, price, promotion, and weather. While the remaining can be explained by other variables that are not investigated in this study.


Keywords: product quality, price, promotion, weather, and purchasing decisions
BAB I.Pendahuluan
I.1  Latar Belakang

PT. Sinar Sosro dengan merek Teh Botol sosro merupakan leader produsen teh siap minum dalam kemasan (TSMDK). Merek sosro yang sudah terkenal di masyarakat tak lain diambil dari pengalaman nama keluarga Sosrodjojo, yang mulai merintis usaha teh wangi melati pada 1940 di slawi, Jawa tengah. Teh merek Sosro diperkenalkan pertama kali pada 1970 dengan merek teh Cap Botol soft Drink Sosrodjojo, baru pada tahun 1974 menjadi Teh Botol Sosro dengan kemasan botol seperti sekarang. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek teh seduh cap botol yang sudah sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo. Dibawah kendali sinar Sosro, teh Botol Sosro tumbuh menjadi pemimpin pasar dengan penguasa 75 % dan menjadi umbrella brand untuk merek fruit Tea sosro, Joy Tea Green Sosro dan Teh celup Sosro.(SWA,2009). Pada tahun 2009 Top Brand Index dari Teh Botol Sosro ini sebesar 62,5%. (MARKETING,2009). PT. Sinar sosro bukan saja pabrik minuman teh botol siap saji pertama di indonesia tetapi juga di dunia. Teh Botol sosro terus merangsek pasar tanpa tanding, menjadi ikon teh dalam kemasan, menjadi kebutuhan banyak orang sehingga satu demi satu pabrik pun terus dibuka agar Teh Botol Sosro makin dekat dengan mereka.

Dengan adanya persaingan di dalam bisnis TSMDK, maka telah menuntut teh Botol Sosro untuk tetap menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli TSMDK. Oleh karena itu Teh Botol Sosro telah berupaya melalui media televisi dengan menayangkan iklan-iklan unggulannya seperti : iklan televisi dengan slogan “ Apa Pun Makananya, Minumnya Teh Botol Sosro”, begitulah slogan minuman Teh Botol Sosro yang begitu mendibenak konsumen. Slogan yang dipopulerkan PT. Sinar Sinar Sosro sejak 2002 ini menggantikan slogan sebelumnya “Ahlinya Teh” dirilis pada 1997. Setahun sebelumnya, slogannya berbunyi “Aslinya Teh”. Slogan bukan sekedar kata-kata tak bermakna. Yang paling terakhir dipopulerkan, misalnya, menandai kampanye baru sosro untuk menggeser target pasar: nukan lagi remaja melainkan keluarga. Slogan “Ahlinya Teh” menandai keinginan sosro berkembang lebih besar. Ide yang muncul: Sosro adalah ahlinya teh sihingga berhak meluncurkan produk lain yang berbasis teh. Teh Botol sosro memiliki aneka varians kemasan yang menjadi pilihan yang dapat dinikmati sesuai dengan kebutuhan.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dimunculkan pertanyaan penelitian sebagai berkut :
  1. Apa pengaruh Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian pada produk Teh     Botol Sosro ?
  2. Apa pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian pada produk Teh Botol Sosro ?
  3. Apa pengaruh Promosi terhadap keputusan pembelian pada produk Teh Botol Sosro?
  4. Apa pengaruh Cuaca terhadap keputusan pembelian pada produk Teh Botol Sosro ?
I.3 Tujuan Masalah
a.       Untuk menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan cuaca terhadap keputusan pembelian Teh Botol Sosro.
b.      Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian.
I.4 Kegunaan Penelitian
a.Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menguatkan teori yang ada, mengenai perilaku konsumen khususnya mengenai keputusan pembelian pada Teh Botol Sosro.
b. Kegunaan Praktis
Sebagai bahan pertimbangan Teh Botol Sosro dalam rangka menentukan strategi pengambilan keputusan mengenai produk untuk lebih meningkatkan tingkat penjualan dan mengetahui faktor manakah yang paling mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian Teh Botol Sosro.

BAB II.Landasan Teori
            Keputusan Pembelian.
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan (Swastha, 2003).


Ada 2 aspek penting dari arti perilaku konsumen.
1)      Proses pengambilan keputusan.
2)      Kegiatan fisik yang kesemuanya ini melibatkan individu dalam menilai   mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis.
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pemgambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Ada tiga tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan pembelian oleh konsumen yaitu ( Hahn, 2002) :
  1. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
  2. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.
  3. Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak akan mengganti
            keputusan yang sudah biasa di beli dengan produk pesaing.
2.2 Indikator keputusan pembelian
Terdapat indikator dari keputusan pembelian, yaitu (Kotler, 1995):
1. Kemantapan pada sebuah produk
2. Kebiasaan dalam membeli produk
3. Menberikan rekomendasi kepada orang lain
4. Melakukan pembelian ulang
2.3 Kualitas Produk
Persaingan merek yang tajam belakangan ini memaksa para marketer untuk memberikan daya tarik yang lebih baik daripada pesaingnya. Maklum, adanya berbagai merek membuat konsumen diuntungkan. Konsumen memilih suatu merek adalah kualitas produk. Kualitas produk tidak diragukan lagi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kualitas produk yang dapat diterima adalah elemen utama yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Garvin (1987) telah mengungkapkan adanya delapan dimensi kualitas produk yang bisa dimainkan oleh pemasar. Performance, feature, reliability, conformance, durability, serviceability, aesthetics, dan perceived quality merupakan kedelapan dimensi tersebut.
2.3  Indikator Kualitas Produk
Dalam penelitian ini akan digunakan tiga indikator yang mencirikan percaya diri yaitu (Kotler, 1995):
1. Rasanya yang enak
2. Fitur produk
3. Daya Tahan kemasan
2.4 Harga
Tujuan penetapan harga adalah tujuan yang berorientasi pada citra (Fandy Tjiptono, 2001). Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melauli strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Dalam tujuan berorientasi pada citra, perusahaan berusaha menghindari persaingan dengan jalan melakukan diferensiasi produk atau dengan jalan melayani segmen pasar khusus. Dan hal ini paling banyak terjadi pada perusahaan-perusahaan yang menjual produk yang termasuk kategori spesial goods maupun produk yang membutuhkan keterlibatan tinggi dalam proses pembelian.
Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator yang mencirikan harga yaitu (Stanton, 1998) :
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan manfaat
2.5 Promosi
Menurut Dharmamesta seperti yang dikutip oleh Askarini Damayanti, (2006) tujuan promosi dalam perusahaan, yaitu Memberitahu, membujuk, dan mengingatkan tentang produk ini. Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya bagi perusahaan.
Indikator yang mencirikan promosi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (Kotler, 1996) :
  1. Jangkauan promosi
  2. Kuantitas penayangan iklan di media promosi
  3. Kualitas penyampaian pesan dalam penayangan iklan di media
promosi.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta variabel bebas (independent variable). Variabel – variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a. Variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan pembelian
     konsumen terhadap minuman Teh Botol Sosro (Y).
b. Variabel-variabel bebas (independent variable) yaitu :
1. Variabel kualitas produk (X1)
2. Variabel Harga (X2)
3. Variabel Promosi (X3)
4. Variabel Cuaca(X4)
3.1.2 Skala Pengukuran
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa katakata dan untuk keperluan analisis kuantitatif.
            Populasi dan Sampel
Populasinya adalah mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Diponegoro Semarang yang mengkonsumsi Teh Botol Sosro. Penentuan jumlah sampel menurut Hair (1998)
yang memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil maka ukuran sampel yang ideal dan respresentatif adalah tergantung pada jumlah variabel dikalikan 15 sampai dengan 20. Dengan demikian sample minimal untuk penelitian ini yang memiliki variabel bebas sebanyak 4 adalah 4 x 20 = 80 orang. Dalam penelitian ini akan digunakan jumlah sampel dari Hair sebesar 80 responden.
            Jenis dan Sumber Data
Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Penalitian harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan, serta mengolah data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.


3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Kuesioner
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut.
            Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.
3.4.3 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur yang dapat menunjang serta melengkapi data yang diperlukan serta berguna bagi penyusunan penelitian ini.
            Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Regresi
untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda (Multiple regresional analisis).
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
3.5.3 Uji Hipotesis
Dari uraian masalah yang ada, dapat dimunculkan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin tinggi kualitas produk, maka semakin tinggi tingkat kemungkinan konsumen dalam membeli produk.
H2 : Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin kompetitif harga maka semakin tinggi tingkat kemungkinan konsumen dalam membeli produk.
H3 : Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin menarik promosinya maka semakin tinggi tingkat kemungkinan konsumen dalam membeli produk.
H4 : cuaca berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin baik cuacanya maka semakin tinggi tingkat kemungkinan konsumen dalam membeli produk.

1 komentar:

  1. Buka rancangan, klik tambah gadget, klik daftar link, kemudian masukkan alamat URL alamat2 yang disarankan satu persatu. klik simpan. Ok selamat mencoba.

    BalasHapus